Apa itu STIFIn

STIFIn sendiri merupakan konsep tentang fungsi otak dominan yang menjadi sistem operasi pada otak manusia (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling dan Insting). STIFIn juga merupakan metode untuk mengetahui jenis kecerdasan dan personaliti seseorang melalui Tes STIFIn.

  • I dan E dalam Psikologi memiliki karakteristik sbb:

    • Sumber asal Fenotip: I dan E bersumber dari Fenotip sehingga lebih banyak dibentuk oleh Faktor Lingkungan (eksternal di luar diri kita);

    • Bersifat Mandiri: I dan E adalah traits yang berdiri sendiri sehingga tidak dipengaruhi ataupun memengaruhi Faktor lain.

    • Berlaku sebagai Traits (Sifat): E dianggap sifat yang lebih unggul dibandingkan I karena E lebih mudah bersosialisasi dan lebih terbuka daripada I;

  • i dan e dalam Konsep STIFIn memiliki karakteristik sbb:

    • Sumber asal Faktor Genetik: i dan e dibentuk oleh Faktor Genetik sehingga sudah ada sejak lahir dan tidak bisa berubah seumur hidup;

    • Bersifat Netral: i dan e adalah sama baiknya serta keduanya bergantung pada Mesin Kecerdasan;

    • Berlaku sebagai Drive (Kemudi): berfungsi memberikan arah/orientasi pada Mesin Kecerdasan. i bergerak dari dalam ke luar sedangkan e bergerak dari luar ke dalam.

Kemudian, perbedaan antara i dan e dalam Konsep STIFIn adalah sebagai berikut:

  • Sumber stimulasi (rangsangan):

    • i: sumber stimulasi berasal dari dalam otaknya sendiri, sehingga otaknya sudah aktif bekerja tanpa perlu rangsangan dari luar. Bisa dikatakan orang i yang merangsang lingkungan (stimulan bergerak dari dalam ke luar);

    • e: sumber stimulasi berasal dari luar dirinya (lingkungan) sehingga perlu dirangsang dari luar supaya otaknya lebih aktif bekerja. Bisa dikatakan orang e yang menerima stimulasi dari lingkungan (stimulan bergerak dari luar masuk ke dalam).

  • Falsafah hidup:

    • i: orang i akan lebih aktif bekerja atau merespon bila dirinya diancam atau ditakut-takuti dengan punishment/hukuman (anti neraka);

    • e: orang e akan lebih aktif bekerja atau merespon bila dirinya dipancing atau diiming-imingi dengan reward/penghargaan (cari surga);

  • Cara memotivasi:

    • i: ditantang, contoh kalimatnya: jika kamu tidak juara, maka kamu tidak dapat hadiah dan akan kena hukuman;

    • e: difasilitasi, contoh kalimatnya: jika kamu juara maka kamu dapat hadiah serta tambahan hadiah ayah/ibu.


CATATAN
: cara memotivasi di atas berlaku bila hanya melihat Faktor Genetik Drive Kecerdasan (i dan e), dan mengabaikan Faktor Genetik lain seperti Mesin Kecerdasan. Namun, bila turut melihat Faktor Genetik Mesin Kecerdasan maka cara memotivasinya berbeda, yaitu seperti yang tercantum dalam sertifikat hasil tes STIFIn.

Apa manfaat mempelajari introvert dan extrovert dalam Konsep STIFIn?
Dengan memahami Drive Kecerdasan yang kita atau anak-anak kita miliki, maka kita bisa memahami bagaimana cara memberikan stimulasi/rangsangan yang tepat untuk diri kita atau anak-anak kita (terlepas dari apapun Mesin Kecerdasannya).

Ada 5 strata genetik dalam konsep STIFIn (Jenis Kelamin, Mesin Kecerdasan, Kemudi Kecerdasan, Kapasitas Otak, dan Golangan Darah). Strata genetik menyebutkan bahwa masing-masing unsur genetik memiliki tingkatan pengaruh kepada kecerdasan dan kepribadian pada seseorang.

Rumus Fenotip 100% = Genetik 20% + Lingkungan 80% ini membuat tak sedikit manusia galau dan tak kurang banyak pula yang lebay

Mereka galau karena sudah mempercayakan nasibnya pada fenotip 100%, namun tetap tidak mencapai performa tertingginya: SuksesMulia. Sebaliknya, mereka menjadi lebay karena sudah terlanjur percaya berlebihan pada konsep bahwa lingkunganlah yang paling berperan dan bukan pada potensi bawaan, tapi tak mendapatkan apa yang mereka harapkan.
Ya, rumus itu benar belaka.

Lingkunganlah yang menempati porsi terbesar dalam pengembangan diri. Tapi, genetik yang meski porsinya hanya sekitar 20% pun sangat menentukan.
Ini mirip seperti Law of the vital few dimana yang sedikitlah yang dominan atau penentu.
Jadi, mereka yang berpegang teguh kepada genetik 20% - lah yang
kemudian merasa bahagia dan senang dalam menjalani hidupnya.

Terlebih jika berada atau dia ciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan genetiknya tadi. Sempurnalah hidupnya.

Pelajaran penting dari pengetahuan tadi adalah: temukanlah genetik Anda.
Bagi yang percaya pengaruh genetik hanya 20% atau bahkan yang percaya hingga 80%, pintu genetiklah yang lebih memastikan kesukses-muliaan Anda.
Konsep STIFIn diniatkan sebagai amal kifayah untuk memudahkan manusia menemukan jalan SuksesMulianya.

Sebagaimana seruan yang disebut 4 kali dalam Al Quran "*i’maluu ‘alaa makaanatikum… "*
atau berbuatlah sesuai dengan keberadaan-terbaikmu. Konsep
STIFIn diharapkan menjadi bagian dari pencerahan agar manusia
mampu menjalani keberadaan-terbaiknya.

Pada akhirnya, fakta keseharian berbicara bahwa lebih mudah menggunakan pendekatan ala STIFIn, yaitu: sistem operasi dominan disyukuri dan diberi investasi yang besar.

Sedangkan kecerdasan yang bukan sistem operasi dibiarkan berkembang secara alamiah dan dijalankan penuh sabar.

Kombinasi mensyukuri kelebihan dan bersabar dengan kelemahan menggunakan ilmu yang betul, yang akan membuat kita semua selamat sampai di tempat terbaik dan terindah. SuksesMulia.

Maka rumus 20:80 ini kemudian membuat kita sadar untuk memanfaatkan yang 20% untuk kemudian menciptakan lingkungan yang sesuai agar 80%nya (atau mendekati angka itu) melengkapi sehingga 100%. Sempurna.